Pemandangan di
seputar danau sangat eksotik dan menarik. Banyak cerita legenda yang
mengelilingi keindahan danau ini, seperti legenda beberapa goa. Yang cukup
terkenal adalah Legenda Goa Puteri Pukes. Cerita kehadiran goa yang berada di
pinggir danau ini cukup menggelitik.
Konon, saat
tuah orang tua masih menjadi kenyataan, hiduplah seorang puteri bernama Pukes.
Puteri Pukes kemudian dipinang oleh seorang pangeran dari seberang Danau Laut
Tawar. Sesuai adat, jika seorang perempuan sudah dipinang dan diperistri, maka
ia harus ikut dan tinggal dalam lingkungan keluarga besar suaminya.
Setelah
dipinang, Puteri Pukes pun harus meninggalkan kedua orangtua, saudara dan
kampung halamannya menuju kampung halaman sang suami. Sebelum sang puteri
berangkat, terlebih dahulu ia diberi petuah oleh orangtuanya. Satu pesan yang
harus ia ingat dan patuhi adalah, agar sang anak tidak menoleh ke belakang
melihat orangtua, saudara ataupun kampung halamannya. Ia harus meneguhkan
keyakinan untuk ikut bersama keluarga sang suami.
Meski sedih
dengan pesan tersebut, namun sang puteri tetap harus mematuhinya. Saat
perjalanan melintas danau menuju negeri sang suami, tiba-tiba sang puteri
merasakan rindu yang tak terperi kepada orangtua dan kampung halamannya. Tanpa
disengaja, ia pun menoleh ke belakang untuk sekadar melihat. Tuah orang tua pun
terjadi. Dalam sekejap, cuaca yang cerah berubah menjadi gelap, dan petir di
angkasa sambung menyambung. Badai pun datang. Tiba-tiba, sang puteri berubah
wujud menjadi batu.
Kini, di dalam
Goa Puteri Pukes yang berada di pinggir jalan, tepat di depan danau, terdapat
patung seorang puteri. Konon, sesekali patung tersebut mengeluarkan air mata
penyesalan akibat tak mendengar petuah orangtuanya. Objek wisata ini cukup
ramai dikunjungi masyarakat sekitar maupun pendatang, terutama di hari libur.
Kesimpulan :
“mematuhi khodrat sebagai seorang istri untuk mengikuti sang suami kemana
pun sang suami membawanya”(kebaikan).
“tidak mematuhi perintah orang tua nya’dimana amanah dari sang tetua pada
dulunya itu sangat berharga dan sangat mujabah”(keburukan).
“patuhilah apapun yang sudah menjadi kewajiban kita maupun kita sebagai seorang
anak ataupun seorang istri’ jangan pernah kita menganggap remeh/rendah omongan
atau nasehat dari orang tua ataupun suami ataupun orang-orang yang patut dan
seharusnya kita hormati dan kita sayangi”(saran).
No comments:
Post a Comment